Come in :-)

my blog, my lifestyle, back off from this blog if you don't like it, thanks.

Fangirl

Fangirl
Super Junior

Cheer up & smile! :-)

Cheer up & smile! :-)
Choi Siwon

Sabtu, 20 Februari 2010

Musik Jazz

Sejarah Musik Jazz
Jazz adalah sebuah seni ekspresi dalam bentuk musik. Anggapan musik jazz adalah musiknya kaum elite dan mapan ternyata salah besar bila dilihat dari sejarah terbentuknya aliran ini. Jazz disebut sebagai musik fundamental dalam hidup manusia dan cara mengevaluasi nilai-nilai tradisionalnya. Tradisi jazz awalnya dari , pengaruh dari tribal drums dan musik gospel, blues serta field hollers (teriakan peladang).
Proses kelahirannya telah memperlihatkan bahwa musik jazz sangat berhubungan dengan pertahanan hidup dan ekspresi kehidupan manusia di kalangan bawah.
Yang menarik adalah bahwa asal kata “jazz” berasal dari sebuah istilah vulgar yang digunakan untuk aksi seksual. Sebagian irama dalam musik jazz pernah diasosiasikan dengan rumah-rumah bordil dan perempuan-perempuan “nakal”. Jazz akhirnya menjadi bentuk seni musik, baik dalam komposisi tertentu maupun improvisasi, yang merefleksikan melodi-melodi secara spontan. “Kalau kau menanyakannya, kau tak akan pernah tahu” begitu menurut Louis Armstrong.

Legenda jazz dimulai di New Orleans dan berkembang ke Sungai Mississippi, Memphis, St. Louis, dan akhirnya Chicago. Tentu saja musik jazz dipengaruhi oleh musik yang ada di New Orleans, tribal drums Afrika dan struktur musik ala Eropa. Latar belakang jazz tidak dapat dilepaskan dari fakta di mana jazz dipengaruhi berbagai musik seperti musik spiritual, cakewalks, ragtime dan blues.
Salah satu legenda jazz yang dipercaya bahwa sekitar 1891, seorang pemilik kedai cukur rambut di New Orleans bernama Buddy Bolden meniup cornet-nya dan saat itu lah musik jazz dimulai sebagai gebrakan baru di dunia musik. Setengah abad kemudian, musik jazz di Amerika memberi banyak kontribusi di dunia musik, dipelajari di universitas, dan akhirnya menjadi sebuah aliran musik yang serius dan diperhitungkan.
Musik jazz sebagai seni yang populer mulai menyebar ke hampir semua masyarakat Amerika pada tahun 1920-an (dikenal sebagai Jazz Age). Jazz semakin marak di era swing pada akhir 1930-an, dan mencapai puncaknya di akhir 1950-an sebagai jazz modern. Di awal tahun 20-an dan 30-an, “jazz” telah menjadi sebuah kata yang dikenal umum.
Pengaruh dan perkembangan musik blues tidak dapat ditinggalkan saat membahas musik jazz di tahun-tahun awal perkembangannya. Kemampuan untuk memainkan musik blues menjadi standar bagi semua musisi jazz, terutama untuk digunakan dalam berimprovisasi dan ber-jam session. Pemain musik blues biasanya menggunakan gitar, piano, harmonika, atau bermain bersama dalam kelompok yang memainkan alat-alat musik buatan sendiri.
Musik jazz banyak menggunakan gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon. Salah satu elemen penting dalam jazz adalah sinkopasi.


Aliran-aliran dalam jazz
* New Orleans jazz
* Big-band/swing
* Bebop
* Free jazz/avant-garde jazz
* Smooth jazz
* Fusion jazz
* Funk
* Acid jazz

Pemusik jazz terkenal

* Louis Armstrong, (1901-1971)
* Duke Ellington, (1899-1974)
* Charlie Parker, (1920-1955)
* Dizzy Gillespie, (1917-1993)
* Miles Davis, (1926-1991)
* John Coltrane (1926-1967)
* Ornette Coleman, (lahir 1930)





Sejarah Musik Jazz di Indonesia
Rekaman musik jazz pertama kalinya diproduksi di Amerika adalah pada tahun 1917. Sejak itu piringan hitam mulai menyebar ke seluruh dunia. Sebetulnya ada seorang musisi dari Belanda yang setelah lama di Amerika, dia juga pemain saksofon, datang ke Indonesia dengan kawan-kawannya dan membuat band. Pada waktu itu dianggap sebagai jazz band yang pertama di Indonesia. Dan saya perhatikan sejarahnya selama itu yang main adalah orang Indo-Belanda yang hampir 80% barangkali sedangkan yang pribumi sedikit sekali yang bermain musik jazz. Memang kalau dibaca nama-namanya memang nama Belanda namun kalau dilihat orangnya sebenarnya orang dari Jember, Banyuwangi dan sebagainya. Mengapa begitu? Saya belum menemukan alasan yang tepat namun hal ini patut diselidiki juga. Ada juga sumber yang menyebutkan sekitar tahun 1925 - 1927 banyak orang Philipina masuk Jakarta dan sebagian besar mereka adalah musisi. Hal ini juga membawa pengaruh. Sampai sekarang masih ada sisanya, kalau di Bandung masih ada musisi yang namanya Benny Pablo, Benny Corda, termasuk kepala orkes radio di Bandung, Sambayong itu adalah orang Philipina yang merupakan musisi jazz yang datang ke Indonesia pada tahun 1925.
Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya dan Makasar sebagai pusat perkembangannya. Dulu awalnya jazz dimainkan oleh kelompok militer yang biasanya mereka bermain untuk masyarakat papan atas-nya Belanda dan orang-orang Indonesia yang termasuk haknya disamakan oleh orang Belanda. Jaman dulu mereka bermain di Societet, sedangkan orang Indonesia yang dapat masuk gedung itu bisa dihitung dan bahkan jazz sudah masuk istana. Kita lihat saja, pada waktu jaman Belanda orang Indonesia yang sudah mempunyai grammaphon itu siapa? Barangkali Sri Sultan saja. Lagian orang Indonesia pada kedudukan sosial seperti itu tentunya mereka ingin disejajarkan dengan bangsa Belanda, yang lebih senang bergabung dalam acara-acara pesta, dansa dengan orang Belanda. Di Amerika pun pada waktu itu musik jazz masih pada tahap awal, yaitu lebih banyak sebagai musik hiburan, belum sampai seperti keadaanya sekarang yang sebagian orang menilai musik jazz sebagai salah satu bentuk seni.
Mengenai perkembangan musik jazz di sini yang sebenarnya dari penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta ini, masih terlalu sedikit untuk pemain jazz-nya. Jadi kalau kita perhatikan dari berbagai acara jazz yang diselenggarakan akan kembali ke nama itu-itu saja, belum banyak nama-nama baru. Prosesnya masih lamban. Barangkali hal itu terjadi dilihat dari sejarah musik populer dimana pada tahun 1930an itu musiknya adalah jazz. Karena jazz pada waktu itu mudah untuk irama pengiring dansa dan untuk anak muda akan mudah sekali aksesnya. Tetapi setelah tahun 1960an jazz semakin lama semakin komplek dan rumit sehingga banyak remaja semakin menjauhi. Sedangkan di luar musik jazz sedang terjadi tren remaja yang mulai menggelinding dan membesar yaitu rock n roll. Akhirnya banyak remaja yang lari ke sana. Kalau dulu kita dapat 1 piringan hitam dari Amerika saja sudah rebutan dan ramai-ramai mendengarkan radio. Ada juga kekaguman itu muncul karena banyak musisi jazz di Indonesia pada masa lalu hanya belajar dari siaran radio yang menjadikan mereka musisi yang kreatif dan besar, contohnya; Jack Lesmana dan sebagainya. Sekarang kita begitu banyak sumber bahkan luar biasa. Ada MTV, subkultur pop yang banyak menyedot remaja ke sana. Sehingga kalau ada remaja senang musik jazz malah dikatakan remaja "aneh". Meskipun di setiap jamannya, remaja selalu terpanggil oleh pulsa-pulsa tertentu. Dengan adanya fusion itu ada segi positifnya juga. Ada beat fusion masuk jazz sehingga ada perhatian dan remaja mulai tertarik dengan jazz rock dengan harapan mereka akan tertarik juga ke dalam musik jazz itu sendiri, tetapi ada juga yang tidak. Ini juga bisa berfungsi sebagai jembatan awal. Sama saja sekarang orang senang dengan Kenny G, awalnya orang mengira kalau Kenny G juga seorang pemain jazz. Tetapi itu juga sebuah awal yang baik, karena remaja mulai senang dengan musik instrumental. Biasanya "pahlawannya" kan solo vokalis, dengan mendengar Kenny G yang seorang pemain saksofon, mungkin mereka akan mencari pemain saksofon yang lain. Apresiasi selalu melewati jalur-jalur tertentu. Tahun 1960an mungkin waktu bossa nova masuk banyak orang menjadi suka musik jazz.

Musisi Terkenal Jazz di Indonesia

* Ireng Maulana
* Buby Chen
* Jack Lesmana
* Benny Likumahua
* Bing Slamet
* Dwiki Dharmawan
* Indra Lesmana
* Elfa Secioria
* Luluk Purwanto
* Joko W.H.
* Balawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar